Pengertian Plotter – Saat ini, perkembangan teknologi printing kian pesat. Jika dahulu orang hanya mengandalkan cetak sablon dan mesin printer, sekarang telah muncul inovasi terbaru, yakni mesin plotter. Nah, bagi kamu yang tertarik untuk menghasilkan pundi-pundi rupiah dari industri percetakan, ada baiknya untuk mengetahui pengertian plotter lengkap dengan jenis dan kelebihannya.

Pengertian Plotter

Jika kamu seorang arsitek atau mahasiswa jurusan teknik, mesin plotter tentu sudah menjadi sahabat karib di segala kegiatan menggambar atau mendesain. Pasalnya, mesin ini mampu mencetak desain dengan standar ukuran lebih besar dibandingkan sebuah printer biasa, misalnya peta, landscape, ilustrasi 3D, dan lainnya.

Melihat kegunaan di atas maka plotter bisa didefinisikan sebagai peranti cetak khusus dengan pena-pena tinta yang dirancang untuk menghasilkan output komputer berkualitas tinggi berupa grafik atau gambar. Tentunya, untuk menampilkan hasil cetakan sesuai input data grafis yang diinginkan, mesin plotter dihubungkan dengan sistem komputer terlebih dahulu.

Meski sepintas terlihat sama dengan fungsi printer, yaitu sebagai mesin cetak, plotter ternyata menawarkan fungsi yang lebih advance. Beberapa di antaranya adalah (1) mempermudah pekerjaan proyek-proyek rekayasa. Plotter mencetak dengan garis-garis kontinu sehingga dapat menghasilkan output desain lebih prima; (2) menghasilkan cetakan berukuran besar; dan (3) mencetak di berbagai media, seperti kertas, gabus, kulit, karet, dan sebagainya.

Jenis-Jenis Plotter

Bila tadi sudah membahas mengenai pengertian plotter dan fungsinya, sekarang waktunya mengetahui jenis-jenis dari mesin cetak canggih ini. Untuk diketahui, masing-masing jenis memiliki prinsip kerja yang berbeda.

1. Plotter Pena

Plotter Pena

Plotter jenis ini memiliki satu atau beberapa pena warna-warni yang berfungsi untuk mencetak gambar pada media cetak. Umumnya, bahan yang dipakai adalah kertas atau plastik. Rangkaian pena warna-warni tersebut membentuk keluaran berupa garis-baris berkesinambungan.

2. Plotter Elektrostatis

Jenis selanjutnya adalah plotter elektrostatis. Sesuai dengan namanya, plotter jenis ini bekerja dengan memberikan tegangan listrik (elektro) ke media cetak. Nantinya, tegangan listrik tersebut menarik tinta ke permukaan cetak yang lalu dicairkan dengan proses pemanasan.

Sejatinya, prinsip kerja seperti di atas dapat dikatakan hampir menyerupai mesin fotokopi. Itulah mengapa plotter elektrostatis memiliki kecepatan cetak lebih tinggi dibandingkan jenis plotter pena. Namun sayangnya, kualitas hasil cetakannya tidak sebaik plotter pena.

3. Plotter Thermal

Mengambil dari namanya “thermal”, jenis plotter ketiga ini bekerja dengan menggunakan prinsip pemanasan. Lebih jelasnya, plotter memiliki sebuah pin yang dipanaskan. Setelah itu, pin  akan digunakan pada media cetak yang peka terhadap panas, contohnya kertas atau film buram. Proses pemanasan inilah yang membuat plotter berhasil mencetak gambar pada bahan.

4. Plotter Pemotong

Jenis keempat dikenal dengan nama plotter cutting atau plotter pemotong. Plotter jenis ini banyak digunakan untuk mencetak pada media karet, gabus, dan vinyl. Plotter cutting bekerja dengan memotong pola, mulai dari logo, tanda, atau materi promosi lain, sesuai perintah dari sistem komputer.

5. Plotter Format Lebar

Jenis terakhir adalah bukti kemajuan teknologi printing saat ini. Plotter Format Lebar atau Plotter Large Format biasa digunakan untuk mencetak materi promosi berukuran besar, baik untuk materi pemasaran indoor maupun outdoor. Itulah mengapa banyak perusahaan percetakan profesional memilih plotter format lebar sebagai mesin pencari rupiah. Banner, poster, spanduk bisa dicetak dengan mudah, cepat, dan berkualitas.

Kelebihan Plotter

Merangkum dari berbagai sumber online, pengguna plotter dari masing-masing jenis setuju bahwa mesin ini menawarkan banyak keunggulan dibandingkan mesin-mesin cetak lainnya, antara lain:

  1. Plotter mencetak dengan teknik line per line atau garis demi garis sehingga menghasilkan daerah arsir cetakan yang rapat dan prima. Jadi, hasil kerjanya pun tidak pecah atau berbayang. Akan tetapi, untuk mendapatkan cetakan desain yang jelas dan jernih, desainer harus memastikan ukuran resolusi gambar.
  2. Plotter memiliki printhead dengan resolusi tinggi, teratur, dan rapat. Dengan begitu, hasil cetak dijamin lebih berkualitas. Pasalnya, kepala cetak ini merupakan komponen penting dalam proses penyemprotan tinta pada media cetak.
  3. Plotter dapat mencetak pada media berukuran besar sehingga proses pencetakan untuk materi promosi indoor ataupun outdoor dapat dilakukan dengan mudah dan cepat.
  4. Plotter bisa digunakan untuk mencetak di beragam bahan (mulai dari kertas hingga karet) sehingga sangat memudahkan pelaku bisnis memilih bahan untuk materi promosi yang sesuai dengan bujet.
  5. Bagi penyedia layanan percetakan, plotter mempersingkat waktu pengerjaan pesanan karena mesin plotter jenis cutting dapat mencetak sekaligus memotong pola secara bersamaan.
  6. Berkat kemajuan teknologi, beberapa mesin plotter kini telah dilengkapi dengan layar, port, dan slot memory. Hal ini tentu memudahkan pengguna dalam proses pengerjaan karena tidak lagi membutuhkan bantuan komputer untuk memilih objek yang akan dicetak.

Walaupun mempunyai banyak kelebihan, plotter tentu memiliki kekurangan juga. Satu hal utama yang paling dirasakan oleh pengguna adalah harga beli dan maintenance-nya yang tinggi. Itulah tadi pembahasan mengenai jenis-jenis, kelebihan, dan pengertian plotter. Semoga bisa menginspirasi buat cari cuan lebih banyak.